Asalusul Desa Cawet adalah sebuah desa di Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Jumat, 29 Juli 2022; Cari. Network. sebelah timur bertetangga dengan Kabupaten Pekalongan, dan sebelah tenggara dengan Kabupaten Banjarnegara. Desa Cawet terdiri atas lima dusun, yaitu Dusun Kaliduren, Dusun Karangsemu, Dusun Keramat, Dusun
Pekalongan dokpri - Desa Pekalongan merupakan salah satu nama desa yang ada di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Di Desa Pekalongan terdapat tiga Sekolah Dasar yaitu SDN 1 Pekalongan yang berposisi di depan kantor balai desa, SDN 2 Pekalongan, dan SDN 3 Pekalongan. Untuk Sekolah Menengah Pertama masih berada cukup jauh dari Desa Pekalongan, harus menaiki sepeda motor atau bersepeda menuju kesana. Sekolah Menengah Umum belum ada yang berdiri. Harus menuju ke Desa Kutasari atau ke Kecamatan Bojongsari. Desa Pekalongan terdapat beberapa dusun yaitu, Dusun Krajan, Dusun Keseran, dan Dusun yang pekerjaan warga disana adalah berdagang, nderes air dari tumbuhan kelapa dan bekerja di kantor rambut sebagai pembuat wig atau bulu mata palsu. Nama Kepala Desa Pekalongan yang menjabaat sekarang 2016 adalah Bapak Sumbono. Mengenai asal usul nama dari Desa Pekalongan ada cerita dari masyarakat sekitar. Nama Pekalongan itu sendiri dari perjalanan cerita Mbah Sanropingi. Beliau salalu menaiki kuda kesayangannya, kemana ia pergi selalu bersama kudanya. Mbah Sanropingi adalah kakek yang sangat di hormati disana. Karena dihormati, ia menjadi Kepala Desa pertama di Desa itu terdapat kedung atau sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup, lalu Mbah Sanroping menemukan gua dibawah anak sungai tersebut. Di Dalam gua terdapat banyak sekali kalong atau kelelawar dan ular besar yang hidup di dalam gua tersebut. Mbah Sanropingi melawan ular besar itu, setelah bertarung cukup sengit akhirnya ular besar itu bisa dikalahkan hingga menjadi awal nama Pekalongan. Sebenarnya sesepuh Desa Pekalongan menyebut nama desa tersebut Kalongan, tetapi disempurnakan dengan lidah masyarakat setempat menjadi Desa Pekalongan. Karena desa itu belum diberi nama, akhirnya Mbah Sanropingilah yang member nama Kalongan itu. Hingga saat ini Makam Mbah Sanropingi masih menjadi makam keramat dan sering dijadikan tempat untuk bertapa atau meminta indang, saat ini makam Mbah Sanropingi berada di dusun 1 Desa Pekalongan. Sumber Referensi Wawancara dari Buyut Mbah Sanropingi pada tanggal 29 Oktober Diyanita Salsabilla MEMBELI BUKU ASAL USUL 80 NAMA DESA PURBALINGGA DISINI
Punganganadalah desa di kecamatan Doro, Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.Desa pungangan adalah sebuah Desa yang terletak paling selatan di wilayah kecamatan doro yang berbatasan langsung dengan kecamatan Petungkriyono dan kecamatan lebakbarang yang teletak pada ketinggian 700 MDPL.. Sejarah. Pada masa pemerintahan Mataram, dipimpin oleh Raden Senopati Joyo Kusumo, tepat pada abad ke -15
Asal mula nama Pekalongan berasal dari Topo Ngalongnya Joko Bau / Jaka Bau yang merupakan putra dari Kyai Cempaluk yaitu seorang pahlawan Mataram dari kasesi. Suatu hari, Joko Bau diperintahkan oleh Kyai Cempaluk untuk mengabdi pada Sultan Agung yaitu Raja Mataram. Dia juga mendapat tugas untuk memboyong Putri ratnasari Kalisasak Batang ke istana, tetapi Joko Bau malah jatuh cinta pada sang putri. Karena tindakannya mencintai Putri Ratnasari, ia diberi hukuman untuk mengamankan daerah pesisir yang dibajak oleh orang - orang Cina. Kemudian Joko Bau bersemedi di hutan Gambiran, setelah lama ia bersemedi akhirnya namanya berganti menjadi Bau Rekso. Atas perintah Sultan Agung, Bau Rekso mempersiapkan pasukannya untuk menggempur para kompeni yang berada di Batavia 1628 - 1629 . Namun, serangan itu mengalamai kegagalan, kemudian ia kembali ke hutan Gambiran untuk bertapa "ngalong" artinya bergelantungan seperti kelelawar. Saat topo ngalong Joko Bau/Bau Rekso berlangsung, ia pernah sekali diganggu oleh Tan Kwie Djan atas perintah dari Mataram untuk menerima tugas. Dari nama asal topo ngalong inilah kemudian menjadi nama Pekalongan. Hingga pada akhirnya, karena memperoleh kekuatan gaib, Dewi Lanjar mau dipersunting oleh di Bau Rekso. Sedangkan munculnya nama Pekalongan menurut versi abad XVII adalah di masa Sultan Agung saat Ki Bau Rekso gugur saat melawan pada tanggal 21 September 1628 melawan VOC di Batavia. Tempat topo ngalong dari Joko Bau berada di Wiradesa, Kesesi, Slamaran, Ulujami, Comal dan Alun-alun Pekalongan. Ada banyak versi tentang asal usul nama Pekalongan, mulai dari Kerajaan Kalingga, Kalang, Legok Kalong kelelawar dan sebagainya yang menurut masyarakat sekitar dibenarkan. Namun, terlepas dari hal itu, Pekalongan sudah menjadi Kabupaten yang mempu mengharumkan namanya. Kabupaten kecil di Jawa Tengah ini terkenal dengan Batik Pekalongan yang menjadi ciri khas dari Indonesia. Sekian penjelasan mengenai ASAL USUL PEKALONGAN. semoga dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi anda. jika kalian ingin bertanya silahkan komen dibawah. jangan lupa like dan share ya
Inilahasal usul desa singogalih dan ulasan lainnya yang berkaitan erat dengan topik asal usul desa singogalih serta aneka informasi dunia misteri yang Anda butuhkan. Silhkan klik pada judul artikel-artikel berikut ini untuk membaca penjelasan lengkap tentang asal usul desa singogalih. Semoga bermanfaat!
Siwalan, Pekalongankecamatan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah / From Wikipedia, the free encyclopedia Siwalan Jawa ꦱꦶꦮê¦ê¦¤ê§€, translit. Siwalan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 19 km dari ibu kota Kabupaten Pekalongan ke arah utara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Siwalan. Kecamatan ini sangat strategis karena dilalui jalan nasional Pantura. Dan desa yang paling terkenal di kecamatan ini adalah Desa Rembun. Quick facts Siwalan, Negara, Provinsi, Kabupaten, Pemerin... â–¼ SiwalanKecamatanPeta lokasi Kecamatan SiwalanNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenPekalonganPemerintahan • CamatH. Siswoyo, • Total37,864 jiwaKode km²Desa/kelurahan13
Pekalongan NU Online Jateng. Untuk mengenali kawasan yang menjadi wilayah operasionalnya, Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Siwalan Kabupaten Pekalongan adakan kegiatan keliling desa dengan bersepeda pada Ahad (20/6).
Pekalongan - Seorang wanita lansia asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang menghilang selama sekitar dua bulan ditemukan warga di pinggir hutan wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Begini kondisi nenek 73 tahun itu saat pertama kali Kesesi, Iptu Fellik Prasetyawan mengatakan nenek itu ditemukan di bibir sungai di kawasan hutan wilayah Dusun Sumampir, Desa Kesesi, Pekalongan, pada Minggu 4/6 siang. Lokasi penemuannya berjarak sekitar empat kilometer dari permukiman, hanya dapat ditempuh dengan jalan ditemukan, tubuh nenek itu tergeletak di kubangan air pinggir sungai. Tubuhnya lemas. Pakaiannya basah. Warga bersama polisi lalu mengevakuasinya ke RSUD Kesesi, Pekalongan. "Minggu sekitar jam dua siang kami mendapat laporan warga, ada nenek ditemukan di hutan dalam keadaan memprihatinkan. Kemudian indikasinya juga beberapa hari tidak makan," kata Fellik saat ditemui detikJateng di RSUD Kesesi, Rabu 7/6/2023 menjelaskan, awalnya nenek itu tidak mau dievakuasi. Dia saat itu tampak ketakutan. "Kondisinya lemas. Akhirnya kita rayu, mau dievakuasi dengan kita tandu pakai sarung, berjalan menyusuri hutan dan perbukitan," imbuh lokasi terdamparnya cukup jauh, tandu darurat dari sarung itu dipikul bergantian. "Jarak 4 km, berjalan susur bukit dan kita bergantian. Kita bawa ke mobil patroli dan langsung kita bawa ke rumah sakit," ucap nenek Amah 73 dari hutan di Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Minggu 4/6/2023. Foto dok. Polsek Kesesi, PekalonganSetiba rumah sakit, nenek itu diketahui membawa dompet berisi fotokopi KTP bertulisan nama Asma warga Kebon Jeruk, Jakarta."Dari data yang ada kita sebar ke WAG. Alhamdulillah tersambung. Senin sore kita bisa menghubungi pihak keluarga, dan membenarkan nenek Asma hilang," kata pihak keluarga belum bisa ke Pekalongan karena alasan ekonomi. Pihak kepolisian pun membantunya dengan mentransfer uang untuk ongkos dari Jakarta ke Pekalongan."Perjalanan dari Jakarta saya arahkan untuk turun di Pos Polisi Siwalan, dan minta diantar polisi yang berjaga ke Kesesi. Alhamdulillah, sampai tadi malam," jelas lokasi yang sama, anak Asmah yakni Ayu 50 mengaku sudah dua bulan kehilangan ibunya, tepatnya tiga hari sebelum di halaman selanjutnya.
Asalmuasal Desa Watusalam adalah dari 2 Padukuhan yaitu Dukuh Watujoyo yang terletak di Utara dann Dukuh Wonosalam yang terletak di Selatan. Watusalam diambil dari kata Watu yang diambil dari kata Watujoyo dan Salam dari Kata Wonosalam digabung jadi Watusalam yang artinya yaitu WATU berarti Batu walaupun keras tetapi banyak manfaatnya Sedangkan SALAM artinya selamat yang arti keseluruhannya
Seharusnya usul si ibu, bangunan menghadap ke laut, di depan bangunan ada jalan raya namun area antara jalan raya dan pantai (laut) tidak ada bangunan lagi sehingga pandangan kita benar-benar ke laut. Tidak seperti sekarang bangunan menutupi pantai. Saya lihat hanya satu bangunan besar (Hotel Aston) yang didesain menghadap ke laut.
ASALUSUL PEKALONGAN. Nalika jaman biyen ,nalika jaman kerajaan Mataram dipimpin Kanjen Sultan Agung Hanyokrokusuma, ana wong sakti ingkang asma Ki Ageng Cempaluk. Ki Ageng Cempaluk duwe anak arane Raden Bahu. Wiwit cilcik Rade bahu wis digembleng ki ageng cempaluk supaya bisa ngwqarisi kesaktiane. Nalika wis gedhe raden bahu wis ngwarisi kabeh
1MKs1rH. yrt52a5la7.pages.dev/171yrt52a5la7.pages.dev/9yrt52a5la7.pages.dev/67yrt52a5la7.pages.dev/72yrt52a5la7.pages.dev/229yrt52a5la7.pages.dev/64yrt52a5la7.pages.dev/46yrt52a5la7.pages.dev/117yrt52a5la7.pages.dev/243
asal usul desa siwalan pekalongan